Fungsi Wiring Panel Listrik Diagram

Wiring Panel listrik menempati posisi vital dalam operasi sebuah perangkat elektronik. Semakin beragam dan kompleks perangkat elektronik tersebut maka semakin kompleks desain atau kapasitas panel listrik. Jika panel listrik tersebut digunakan untuk industri atau pabrik besar, maka panel listrik tidak bisa sembarang dibuat. Dibutuhkan desain dan perancangan yang baik, dimulai dengan pembuatan wiring panel listrik (wiring diagram).

Di Indonesia, wiring sering disebut werring. Kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena pelafalan kata wiring menjadi wiring. Dengan demikian kemungkinan besar kata werring dan wiring memiliki makna yang sama. Wiring diagram adalah ilustrasi visual yang menggambarkan desain rangkaian sirkuit listrik. Di dalam ilustrasi tersebut terdapat gambar komponen-komponen penyusun dan bagaimana sirkuit-sirkuit tersebut bekerja.

Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, wiring diagram panel adalah desain dari sebuah panel beserta komponen dan rangkaian serta cara kerja panel tersebut. Untuk membuat kemudian memasang sebuah panel listrik, diperlukan perencanaan dan diagram wiring yang baik. Pembuatan wiring panel merupakan tahap awal dalam proses pengunaan panel listrik untuk berbagai keperluan, baik rumahan maupun industri.

Beragam Desain Wiring Panel untuk Berbagai Keperluan

Saat ini terdapat banyak perusahaan atau perorangan yang menggunakan jasa pembuatan wiring panel dengan berbagai desain. Di dalam dunia perlistrikan, terdapat banyak jenis wiring diagram. Beberapa jenis werring diagram yang banyak digunakan untuk pembuatan panel listrik:

1. Werring ATS (Automatic Transfer Switch). Panel ATS merupakan panel yang membuat perpindahan aliran listrik dari sumber utama ke sumber cadangan (Genset) dilakukan secara otomatis. Ketika PLN (Perusahaan Listrik Negara) gagal menyuplai listrik (pemadaman), maka ATS membuat Genset dengan otomatis menggantikan peran PLN sebagai penyuplai listrik.

2. Werring AMF (Automatic Main Failure). Panel AMF merupakan panel yang membuat Genset hidup secara otomatis ketika sumber listrik utama (PLN) gagal menjalankan fungsinya. Ketika listrik dari PLN hidup kembali, AMF secara otomatis mematikan Genset. Penggunaan panel AMF dan ATS sering dikombinasikan (ATS/AMF).

3. Werring LVSDP (Low Voltage Sub Distribution Panel). Panel LVSDP memiliki fungsi pendistribusian daya listrik dari sumber daya yang lebih besar ke sumber daya yang lebih kecil. Panel LVSDP bertanggung jawab untuk melakukan pembagian daya berdasarkan kapasitas dan keperluan perangkat elektronik yang digunakan.

4. Werring Capacitor Bank. Capacitor Bank mampu menyimpan daya sehingga mencegah terjadi lonjakan atau hentakan listrik yang dapat mengakibatkan beragam permasalahan kelistrikan. Capacitor Bank membantu penggunaan daya listrik secara efektif dan maksimal.

5. Werring Pompa WLC (Water Level Control). Fungsi utama dari panel WLC adalah mengatur dan menyesuaikan kinerja pompa air berdasarkan tingkat ketinggian air. WLC mengatur penggunaan air yang berada di tangki dan pendistribusiannya berdasarkan kapasitas dan keperluan.

6. Werring PKG (Panel Kontrol Genset). PKG merupakan panel yang memiliki fungsi manajemen sebuah Genset. Seluruh operasi atau kerja Genset bersumber pada pengaturan PKG. Melalui PKG, Anda bisa melakukan pengaturan hidup dan mati (ON/OFF), mulai dan berhenti bekerja (Start/Stop), arus listrik, tekanan, temperatur. Selain fungsi pengaturan, PKG memiliki fungsi pengawasan dan perlindungan.

Berdasarkan manfaat dan kegunaan beragam wiring panel tersebut, Anda bisa menentukan panel listrik mana yang akan Anda pilih. Semua panel tersebut cocok digunakan untuk industri atau pabrik. Untuk pabrik skala besar, diperlukan werring yang jauh lebih kompleks dari masing-masing panel. Pastikan Anda sudah memikirkan matang-matang mengenai perencanaan dan penggunaan panel listrik yang akan Anda gunakan.

Dogart Teknik Wiring Panel Rating: 9 out of 10